Mukti-smansa Weblog

english is fun

Mathabah Foundation Home Page - Shaykh Yusuf Badat

IslamicPoem - Islamic Poems - IslamicPoem - Islamic Poems - Islamic Poetry

Future Islam → The Future For Islam

25 April 2009

Jeritan!

Aku menjerit, lalu terbirit. Anak-anakku sakit, keadaan terus saja sulit. Komunikasi tulalit, para elite makin pelit. Perutku pun melilit, mungkin ada sembelit, bisa pula jadi cepirit. Anjrit, aku tercebur parit. Komplit, benar-benar pahit.

20 April 2009

Belajar Boso Londo Inggris

Ah, dasar aku ini ndeso dan katrok, ngomong Inggris aja gak bisa. Males berlatih sih. Makanya, perlu nih dicatet beberapa link yang bisa buat belajar boso londo itu.

Ini dia beberapa di antaranya.

http://effortlessenglishclub.com/
(soko londo)

http://pedapa.com/
(Mbak Nana http://nananias.com dari Bali)

Trus (updated) nambah ini (dari Mas Mukti):
http://muktighoz.wordpress.com/

11 April 2009

KASIHANILAH CALEG GAGAL

Mudah-mudahan sih pemilu kali ini gak banyak menyisakan para caleg yang stres. Mestinya mereka sudah siap sejak semula untuk menang dan kalah. Mestinya pula mereka tidak menghambur-hamburkan biaya, baik materi maupun nonmateri, sehingga pada akhirnya gak rugi sendiri.

Namun, kini, pemilu telah kita lewati. Sebagai sesama manusia, kita mestilah peduli jika ada di lingkungan kita orang-orang yang berpotensi jadi stres gara-gara momen pemilu ini.

Memang, terutama para caleg itu sendiri yang mesti sadar. Mereka mesti ikhlas dan tawakal. Jadikan iman kuat untuk menerima kekalahan. Itu obat paling mujarab.

Berikutnya, lingkungan pun mesti ikut berperan. Ajak para caleg itu untuk tetap berkumpul bersama, berbagi suka dan duka. Jangan biarkan mereka menyendiri. Dampingi mereka agar gak sampai stres.

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah keluarga, teman, dan partai asal para caleg. Sebagai tanggung jawab politis, tentu saja partailah yang paling harus bertanggung jawab terhadap para calegnya. Jangan habis manis sepah dibuang.

05 April 2009

Aku, Waktu, dan Silaturahmi Terganggu

Ini semata soal kelemahan diriku untuk dapat mengatur waktu. Atau bisa juga dibilang, jika kita anggap sang waktu itu cuma satu, kelemahan untuk mengatur segala aktivitas hidup agar dapat berjalan dengan baik, tidak tumpang tindih, pekerjaan menumpuk.

Salah satu soal terbesarnya mungkin aku ini jenis manusia pemalas, tapi rajin sok merenung-renung, membikin lambat pilihan atas keputusan dan tindakan yang mestinya segera dilakukan. Padahal sebenarnya aku kan sudah memilih sesuatu: menjadi blogger, menjadikan blog sebagai tempat berlatih menulis, dan menjalin persahabatan dengan sesama blogger.

Memang kalau mau jujur, saat ini aku ingin dapat menulis yang bisa dimuat di media massa konvensional semisal koran. Juga ingin dapat bikin buku. Keinginan ini sebenarnya bisa sinergis dengan aktivitas ngeblog. Namun justru aku merasa belum bisa melakukan hal itu.

Barangkali aku mesti bersabar dan terus berlatih melakukan hal itu, menyinergikan aktivitas ngeblog dengan kegiatan menulis untuk tujuan yang lain-lain itu dan tetap bisa bersilaturahmi dengan teman-teman blogger. Terima kasih, RCO, dirimu sudah mengingatkanku tentang hal ini.

Maafkan buat teman-teman blogger lain maupun sesama pengunjung dunia maya yang bukan blogger jika aku belum sempat saling berkunjung atau saling sapa. Ini semata-mata karena kelemahanku, bukan karena ketidakbersediaanku untuk melakukan itu.

Salam buat semua.