- GELAK
Juga bencana atau huru-hara
Hanya gelak beraroma arak
Bahkan, jelang subuh
Orang-orang masih riuh
Sehabis peluh, juga lenguh,
tanpa keluh
Taksi-taksi mengangkang
Partner setia demi penumpang
Para pramuria bersiap pulang
Tak terdengar desir ajal di sini
Hanya tatap nanar, juga binal
Alam pun luluh oleh peluh
Dari diri yang rela jadi pesuruh
Oleh gelora gairah tubuh
Cuma sakit bisa mengusiknya
Atau dengki memorak-porandakannya
Juga selingkuh sanggup menggoyahkannya
Atau musuh pembunuh yang lantas mengakhirinya
Bukan ajal yang tertahan oleh dajjal
Diposting di blog Friendster pada 12 Juli 2007
dalam sekali puisi ini, Mas. Tapi saya suka.
BalasHapusMakasih Mas, moga bermanfaat, apa pun yang didapat dari sini.
BalasHapus